Jumat, 20 November 2009

No passionate!!


"PERGILAH kau ke laut! Tangkap udang serta ubur-ubur. Nanti kau di makan ikan paus! Lalu di tolong lumba-lumba. Dan lumba-lumba pun bernyanyi acapella.."

Entah apa yang merasuki saya. Sertamerta kalimat di atas muncul dikepala. Ya saya tulis saja..

Saya tidak pulang malam ini. Saya mau ke laut. Tapi di Jakarta cuma ancol lautnya. Pula hitam airnya. Huh! Saya berubah pikiran. Jadi saya katakan lagi, saya tidak pulang malam ini. Dan entah saya mau kemana, dan apa alasannya..

Saya pun chatting. Pakai komputer kantor. Beruntung, dua teman baik sedang online. Saya tantang mereka ber*pilsener.

Mereka menyanggupi, seraya saya kembali menantang: "kuat berapa krat?" dan yang ditantang tertawa sinis.

Perkiraan saya malam ini akan hujan. Jadi dinginnya akan kami hajar dengan sebotol *pilsener. Ya, satu botol!! Tantangan berkrat-krat pilsener tadi hanya guyon belaka. Tapi sial! Saya bukan mama laurent! Dan malam pun tak hujan.. :(

Toh malam berjalan seperti biasanya. Tak ada beda. Seorang-seorang dari kami mulai minum. Di taman. Taman yang juga masih seperti biasanya. Ramai sepi. Orangnya ramai tapi suaranya sepi. Hanya Taro menemani. Ya, Taro snack!! Empat ribu perak harganya.

Lambat laun saya jadi ingin ke toilet. Selalu saja seperti itu. *Pilsener di beli hanya untuk dibuang lagi, secara cepat. Selang beberapa menit usai ditenggak! Dan saya pun ke toilet. Tapi toiletnya tak ada. Jadi saya duduk saja, menahan-nahan! Begitu pula teman saya.

Dan malam pun melarutkan dirinya sendiri. Larut dalam angin. Sepoi-sepoi lagi. Asik! Saya jadi ingin berdendangkumandang. Lagunya lagu lama. Andrew WK. Saya nggak hapal lirik. Cuma hapal nada. Dan saya pun bernyanyi na..na..na..!

Hingga waktu tau-tau jadi jam sembilan. Gawat! Teman saya minta pulang. Karena dia naik angkot. Dan larut malam itu tak berangkot! Sial. Berarti kesenangan berakhir di angkot!

Dan kami pun pulang. Ah ya, saya akhirnya pulang juga. Padahal tadi saya enggan pulang. Saya memang labil. Kadang. Atau sering.

Pernah suatu kali saya janji pergi. Lantas saya batalkan babibuta. Begitu seringkali.

Sempat terpikir untuk balik ke kantor, menyepi di tangga darurat. Tangga darurat kantor saya! Tangganya landai. Asik buat duduk-duduk......

Kalian mau tau cerita di balik tangga darurat kantor saya? Coba kalian cek posting saya tentang tangga darurat, mungkin saja sudah ada. Kalau belum, berarti sedang saya tulis..

Dan apa yang saya rasakan kini. Jadi teringat kalimat yang muncul di kepala saya awal tadi. Sepertinya kalimat itu sengaja "dimunculkan" tuhan, untuk orang-orang yang sedang tak bergairah seperti saya ini: "pergilah kau ke laut! Tangkap udang serta ubur-ubur. Nanti kau di makan ikan paus! Lalu di tolong lumba-lumba. Dan lumba-lumba pun bernyanyi acapella.." RJ. :)

1 komentar:

  1. gila ya lo. dasar jurnalis abis. kisah sesimpel itu juga bisa lo tulis dengan sangat bagus. hahaha

    BalasHapus