Rabu, 25 November 2009

Heroes!! Bag. I


(Semua tulisan dibawah ini bersifat Feature, saya bahkan campur aduk fakta dan fiksi, untuk kepentingan hiburan semata, kesalahan statement narasumber harap dimaklumi, karena saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari lupa dan lalai. Saya tidak mau berakhir seperti Prita Mulya Sari.... here we go..)

KEDATANGANNYA di sambut dengan kalung bunga! Bangga sekali pasti orang tua Eko. Iya orang tua Eko Yuli Irawan, Atlet angkat besi yang meraih medali emas pada kejuaraan dunia angkat besi 2009 di Seoul, Korea.

Saya hadir di bandara Soekarno Hatta kala Eko di sambut oleh ketua Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI)Adang Daradjatun dan perwakilan dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, Sudrajat Rasyid.

Eko di sambut dengan kalung bunga bak pahlawan. Membanggakan! Saya hampir nangis!! Culun! Hiks.. cengeng! Tapi saya memang perasa. Saya selalu merasakan kejadian dari sisi terendahnya. Mungkin empati saya kelewat tinggi, jadinya cengeng!! Sial!

Apalagi waktu Adang Daradjatun bilang: "Biar masyarakat (yang ada di bandara) tahu, kalo Eko ini adalah pahlawan kita!!"
Saya mau nangis, eh si Eko malah senyum simpul saja. Hahah!

Tak hanya Eko, saya pun tak kalah bangganya bisa meliput kedatangan Eko di bandara Soekarno Hatta kala itu. Lagi-lagi saya mau nangis. Bedebah!

Saya pun ngobrol-ngobrol sama wartawan senior Media Indonesia (yang jelas lebih senior dari saya), namanya saya lupa, sebut saja Mr.X. Dia bilang: "Orang macam Eko itu pekerja keras."

Saya: "Maksudnya bang?"

"Iya Eko itu dulunya kan cuma tukang gembala kambing," lanjut dia.

Memang sebelumnya saya sudah pernah baca pemberitaan di harian Kompas yang mengatakan Eko dulunya cuma gembala kambing di Lampung. Ya, Eko itu bisa di bilang berasal dari keluarga kurang mampu.

Mr.X melanjutkan ceritanya: "Eko itu berasal dari bawah. Ketika dia diberi kesempatan untuk bisa berhasil, pasti dia bakal kerja keras. Beda kalo Eko itu dulunya dari kalangan orang mampu, begitu diberi kesempatan jadi Atlet belum tentu dia mau kerja keras."

Saya: "Ooo.. iya juga ya bang."

Terlepas dari itu saya kembali berfikir. "Yang sudah-sudah atlet itu cuma di sanjung saat dia jaya. Sesudahnya, di hari tua, atlet hanya di anggap sejarah," batin saya.

Bahkan (kalau tidak salah) saya pernah dengar Chris John (tapi kalau tidak salah ya, saya tekankan sekali lagi, saya tidak mau berakhir seperti Prita Mulya Sari!, jadi kalau tidak salah loh). Oke, saya pernah dengar Chris John agak khawatir dengan keadaan ini. Chris John takut di masa tuanya nanti hanya dijadikan sejarah belaka. Dan saya rasa semua atlet memiliki ketakutan yang sama.

Lantas apa Eko akan seperti itu? Terbuang jua nantinya di usia tua?
Who Knows! Hidung Siapa jawabnya! Waktu yang akan menentukan!

Yang jelas, bagaimanapun juga saat ini Eko pahlawan! Eko bersama ketiga rekannya yang berjuang di Korea saat itu. Dan juga. Atlet-atlet cabang lain yang berjuang membawa nama bangsa di ajang-ajang internasional. Selamat Eko Yuli Irawan!. RJ

1 komentar:

  1. hahaha. sampe diulang berkali2 amat itu ketakutan sampe kaya si prita mulyasari . hehehehe..

    well, yeah. semoga atlet2 pada hari tuanya ga akan berakhir cuma sebagai sejarah saja.
    semoga!

    BalasHapus