Selasa, 22 Desember 2009

Batuk berdarah

SETIAP pekerjaan mempunyai kelebihannya masing-masing kawan. Even itu pekerjaan yang di anggap rendahan macam kerja otot. Namun, tiap pekerjaan yang di ambil, mempunyai tujuan garis besar yang sama. Ya untuk menyambung hidup! Lantas bagaimana jika pekerjaan justru menyakiti anda? I mean secara tidak langsung membuat penyakit lama anda semakin menjadi-jadi?

Saya sakit batuk kawan. Biasanya kalau sudah batuk begini, sembuhnya bakal lama. Dan benar saja, sejauh ini sudah dua pekan saya lewati dengan batuk-batuk.

Yang paling menyedihkan dari batuk saya yaitu berdarah. Iya kalau sudah menginjak dua pekan batuk saya bakal berdarah!! Cukup bikin saya stress juga. Tapi memang dasar bandel. Saya urung ke dokter!

Pekerjaan ini memaksa saya hanya libur sekali selama seminggu. Bahkan tak jarang malah tanpa libur. Tapi ini konsekuensi yang sudah saya tanda tangani dalam otak sejak awal sesi wawancara kerja saya di kantor 11 bulan silam. Waktu itu saya diperingatkan pewawancara, bahwa pekerjaan saya nanti akan jarang menemukan waktu libur. Toh saya iyakan karena sangat logis, mengingat pekerjaan 'ini to inform'. Dan peristiwa tetap akan terjadi meski weekend sekalipun. Ya sudah saya nikmati saja pekerjaan ini sampai akar-akarnya.

Batuk oh batuk. Berdarah pula. Saya sempat pikir-pikir, darah bisa sembuh dengan alkohol. Saya jadi mau mampir ke CK atau 7 Eleven beli pilsener atau Heineken. Tapi apa iya batuk darah saya karena luka di leher?! Ah pikiran bodoh!

Hari ini hujan. Saya harus liputan lagi. Batuk hanyalah batuk. Karena tugas tak bisa di tunda. Semoga darahnya cepat berhenti ya kawan... RJ

2 komentar: