Jumat, 18 Desember 2009

Nyamuk

WAH tiba-tiba saya jadi mau menulis. Tapi tulis apa yah. Ya sudahlah tulis apa saja. Seperti biasa saya enggak peduli ada pembacanya atau tidak.

Tapi saya percaya. Setiap tulisan dibuat untuk di baca. Jadi ya saya tulis sendiri. Ya baca sendiri juga. Hahaha.. Sinting nian saya malam ini. Tapi tak apa lah.
Dari pada tak terbaca.

Saya masih berada di kamar 4x6 meter. Masih dengan penyakit insomnia berkepanjangan. Dan tulisan kali ini pun masih saya gunakan untuk berusaha menghancurkan mainstream tulis menulis.

Tak ada cicak malam ini. Cuma ada nyamuk. Jadi saya bicara nyamuk saja! Aha! #dapatangin

Nyamuk rumah saya ganas-ganas loh. Tiap hari jadi donor darah, saya dibuatnya! Bangke! Bangke segala bangke! Bangke yang paling bau! Kata Eno Lerian sih karena saya malas bersih-bersih. Emang iya.
.

Omong-omong tentang nyamuk. Filosofi nyamuk itu menyebalkan juga! Menghisap darah sebanyak-banyaknya hari ini, esok pagi siapa yang tahu. Untung-untung enggak "hap lalu ditangkap"!

Omong-omong tentang nyamuk. Yang hisap darah cuma nyamuk betina teman! Kasihan juga kalau nyamuk betina kita tepuki. Nanti spesies nyamuk bisa punah. Wah macam macan kumbang saja diambang kepunahan!

Ah nyamuk! Saya suka iseng tangkap nyamuk. Saya tangkap. Tapi tidak saya bunuh. Cukup di tangkap dengan genggam tangan. Kalau sudah begitu saya cemplungi dalam ember air. Eh nyamuknya ngambang! Entah seru, entah kurang kerjaan. Tapi pagi buta begini, mau apalagi. Tepuk nyamuk ya tepuk saja. Toh dia hisap darah ya hisap saja.

Kalau kemarin saya mau jadi cicak. Maka sekarang saya mau coba jadi nyamuk. Iya nyamuk. Nyamuk yang ceria! Selalu ceria! Hisap sana hisap sini. Duh asiknya. RJ

2 komentar: